Puteri Komarudin Dorong Transformasi Pengawasan Internal Kemenkeu

28-03-2023 / KOMISI XI
Anggota Komisi XI DPR RI Puteri Komarudin. Foto : Munchen/Man

 

Kementerian Keuangan (Kemenkeu) tengah mendapat sorotan tajam dari publik seiring berbagai kasus yang menimpa lembaga negara tersebut. Mulai dari kinerja pelayanan bea cukai di bandara, dugaan penghinaan yang dilakukan oknum pegawai Kemenkeu di media sosial, hingga dugaan transaksi mencurigakan senilai Rp349 triliun yang sempat diungkap Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK). Menanggapi hal tersebut, Anggota Komisi XI DPR RI Puteri Komarudin dorong transformasi pengawasan internal Kemenkeu.

 

“Rentetan kejadian ini tentu ibarat cobaan bagi Kemenkeu di bawah kepemimpinan Ibu Sri Mulyani. Padahal sebelumnya, Kemenkeu juga sempat menuai pujian karena selama 2 (dua) tahun terakhir mampu mencapai target penerimaan pajak. Sayangnya, capaian ini harus tercederai oleh tindakan oknum yang menyelewengkan integritas yang berdampak pada erosi kepercayaan publik dan integritas Kemenkeu sendiri,” ungkap Puteri dalam Rapat Kerja Komisi XI bersama Menteri Keuangan, pada Senin (27/03).

 

Berkaca pada berbagai kejadian ini, Puteri menilai kinerja dan kualitas pengawasan internal Kemenkeu perlu segera diperbaiki. Kemenkeu perlu segera mengevaluasi sistem untuk mengidentifikasi dimana saja celah atau loopholes yang rawan disalahgunakan. “Selama ini Kemenkeu sudah memiliki three lines of defense. Sistem ini yang perlu digali, pada lapisan mana yang paling rentan untuk diselewengkan. Apakah dari lini pertama di level atasan langsung, atau lini kedua pada level Unit Kepatuhan Internal (UKI), atau lini ketiga di level Inspektorat Jenderal,” urai Puteri.

 

Lebih lanjut, Menteri Keuangan RI Sri Mulyani mengakui masih ada kelemahan dari sistem 3 (tiga) lini tersebut dan senantiasa akan melakukan langkah perbaikan pada masing-masing lini. “Untuk kapasitas memang diakui dalam hal ini Unit Kepatuhan Internal itu 1012 pegawai pendidikannya hanya D1 dengan masa kerja kurang 2 tahun. Sedangkan, pelatihan UKI baru dirasakan oleh 41,8 persen sehingga memang perlu mengejar waktu,” tegas Sri Mulyani.

 

Menutup keterangannya, Politisi Fraksi Partai Golkar ini juga mendorong upaya reformasi birokrasi di Kemenkeu secara menyeluruh. “Tidak hanya transformasi dari segi organisasi, kelembagaan, proses bisnis, dan infrastruktur. Tetapi juga penguatan dan pendisiplinan akan nilai-nilai integritas pada pilar Sumber Daya Manusia (SDM). Dengan begitu, pegawai Kementerian Keuangan tetap menunjukkan kinerja positif untuk mengawal keuangan negara. Karena, bagaimanapun, kredibilitas Kemenkeu ini harus dipulihkan untuk mengembalikan kepercayaan publik,” tutup Puteri. (ann/aha)

BERITA TERKAIT
Ekonomi Global Tak Menentu, Muhidin Optimistis Indonesia Kuat
15-08-2025 / KOMISI XI
PARLEMENTARIA, Makassar - Menteri Keuangan Sri Mulyani menyatakan bahwa ketidakpastian ekonomi global yang utamanya dipicu konflik di berbagai belahan dunia,...
BI Harus Gencar Sosialisasi Payment ID Demi Hindari Misinformasi Publik
14-08-2025 / KOMISI XI
PARLEMENTARIA, Balikpapan — Peluncuran Payment ID sebagai identitas tunggal transaksi digital terus disorot. Meskipun batal diluncurkan pada 17 Agustus 2025...
Komisi XI Minta BI Lakukan Sosialisasi Masif Penggunaan ID Payment
14-08-2025 / KOMISI XI
PARLEMENTARIA, Batam-Komisi XI DPR RI menyoroti isu Payment ID yang belakangan menuai polemik di tengah masyarakat. Polemik tersebut terjadi lantaran...
PPATK Jangan Asal Blokir Rekening Masyarakat
13-08-2025 / KOMISI XI
PARLEMENTARIA, Makassar - Pemblokiran puluhan juta rekening oleh Pusat Pelaporan Analisis Transaksi dan Keuangan (PPATK) menimbulkan polemik. Diberitakan di berbagai...